Mungkin yang terbesit dari benak kita semua begitu melihat trailer pertama dari Titanfall adalah, “ah, ini cuma FPS sci-fi biasa dengan robot raksasa”. Itu adalah kesalahan umum yang sudah sering kita lakukan. Pepatah bilang jangan lihat buku dari sampulnya, dan hal itu terbukti benar di sini. Titanfall memberikan sebuah pengalaman yang berbeda, menegangkan sekaligus menyenangkan yang belum pernah saya temui dalam FPS manapun.
“Titanfall adalah satu dari banyak game yang membuat saya berdecak ‘wow’ selama permainan berlangsung…”
Sedikit Catatan
Sebelum saya membahas game ini lebih lanjut, saya ingin menyampaikan sedikit hal yang saya temui ketika Titanfall sedang sayainstall (Saya menggunakan versi PC). Saya mendapatkan Titanfall di PC dengan cara digital download dan begitu saya mengklik tomboldownload yang ada pada launcher Origin, saya dipertemukan dengan sebuah angka yang menurut saya cukup mengejutkan untuk ada pada sebuah game. 49,9 GB adalah ukuran yang sangat besar untuk sebuahgame FPS tanpa Single Player campaign. Saya menghabiskan waktu sekitar setengah hari lebih untuk mengunduh game ini di kecepatan 10Mb/s. Harap dimengerti bahwa kecepatan internet di Indonesia tidaklah sehebat luar negri.
Medefinisikan Ulang FPS
Pada preview sebelumnya saya pernah membuat judul: ‘Titanfall – Game yang Mendefinisikan Ulang FPS’. Hal itu bukan saya tulis karena saya seorang penggemar EA atau Respawn, melainkan karena pengalaman yang saya rasakan memang nyata bahwa Titanfall membawa game FPSke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Pertempuran dalam Titanfall dipenuhi adrenalin dan berjalan dengan kecepatan tinggi. Selama pertempuran terjadi, para pilot (sebutan untukplayer dalam Titanfall) berloncat-loncatan tiada henti seakan akan dilontarkan oleh ketapel tak terlihat. Mereka belari tanpa henti, melaju-menempel di tembok-tembok besi, menginjak udara kosong demi mencapai tingkat bangunan yang lebih tinggi dan melakukan manuver-manuver fantastis lainnya yang mustahil dicapai manusia tanpa lengan dan kaki prostetik serta pendorong mini di pinggang. Ini disebabkan oleh kemampuan sprint dan parkour yang tidak dibatasi sama sekali. Bahkan, tidak ada damage yang akan kamu terima ketika kamu jatuh dari ketinggian apapun.
Musuh-musuhmu juga memiliki kemampuan yang sama denganmu, jadi jangan terlalu merasa bahwa kamu adalah raja di pertempuran. Serangan demi serangan yang dilancarkan oleh pihak lawan serasa seperti pertempuran epik di masa depan yang tidak terlalu jauh. Suara dan desingan peluru yang tidak menembus tubuhmu akan terngiang dari berbagai tempat selama pertempuran. Membuat medan pertempuran menjadi hidup dan seakan penuh bahaya. Mungkin juga, sebelum kamu berbuat apa-apa, semuanya sudah terlambat karena kamu sudah dahulu dibunuh menggunakan Smart Pistol. Meskipun demikian kamu akan terus tergoda untuk menekan tombol spasi demi bisa muncul kembali ke pertempuran dan membalas serangan yang dilakukan musuhmu.
Titanfall – Sang Raksasa Yang Jatuh Dari Awang-Awang
Namun, bintang yang paling bersinar dalam seluruh game ini sudah pasti adalah para Titan. Kamu bisa memanggil Titan dalam dua menit, tapi kamu bisa mempercepat waktu itu dengan membunuh musuh-musuhmu. Begitu Titan bisa dipanggil dan kamu menekan tombol ‘V’, posisi serta waktu di mana Titan akan mendarat akan terlihat dan saya pribadi selalu menunggu saat-saat tersebut. Sang Titan kemudian jatuh dari langit dan mendarat seakan dia adalah seorang malaikat maut berkekuatan nuklir yang siap mematuhi segala perintahmu dengan gestur menunduknya.
Animasi setiap kali kamu menaiki sang Titan dan mengendarainya akan nampak berbeda tergantung arah kamu menaikinya. Sudah pasti hal itu menambah penampilan detail visual dari keseluruhan gameplay. Kemudian, ketika kamu masuk ke dalam kokpit, bersiaplah untuk merasakan pengalaman yang saya sebut sebagai ‘Supreme Angle’(maafkan saya untuk istilah aneh ini). Mengapa? Karena begitu layar dalam kokpitmu menyala satu per satu dari ujung ke ujung ruangan, kamu akan melihat sebuah sudut pandang yang lebih tinggi dan seakan-akan seluruh pilot dan NPC lawan tidak lebih dari seekor semut.
Tapi tahukah kamu kalau semut api bisa saja membunuh manusia? Layaknya David vs Goliath, meski kamu tidak memiliki Titan untuk dikendarai, kamu masih punya kemampuan untuk menghancurkan Titan. Tentunya kamu tidak menggunakan ketapel untuk menghancurkan sang ‘Goliath’ melainkan kamu bisa menaiki Titan musuh, kemudian membuka titik kelemahannya, menembakinya dan memberikan kerusakan besar. Dengan adanya kemampuan semacam ini, mereka yang mengendarai sang Titan tidak akan 100% aman dari serangan pilot. Permainan pun berjalan lebih dinamis dan sulit ditebak.
Adegan ketika kamu masuk ke dalam Titan akan mengundang decak kagum, namun ketika Titan milikmu hancur meledak, hal itu juga akan membuatmu berteriak ‘WOW!!’. Suasana ketika Titan milikmu akan hancur akan semakin menegang dan begitu kamu memutuskan untuk melontarkan dirimu keluar dari sang Titan; langit akan terlihat, kemudian bangunan, pilot dan Titan yang ada akan terlihat dibawah kakimu seraya kamu terbang ke angkasa yang tinggi. Lalu kamu jatuh dengan kecepatan tinggi dan langsung memilih untuk kembali ke zona pertermpuran atau malah menghindar dan mecari kesempatan lain.
Menjual Momen
Game ini tidak menjual cerita atau gameplay. Game ini menjual momen pertempuran yang super seru!
Yang membuat game ini begitu menyenangkan adalah momen yang diciptakan oleh para player sendiri ketika bermain. Apakah itu ketika kamu membunuh 3 orang grunt kemudian disambung membunuh 1 orang pilot musuh yang kemudian dilanjutkan memanggil Titan yang jatuh menimpa Titan musuh? Atau ketika kamu mengendarai Titan melawan 3 Titan musuh yang berakhir pada hancurnya Titan milikmu namun sekaligus radius ledakan dari hancurnya Titan milikmu ikut menumbangkan ketiga Titan musuh? Apapun bisa terjadi dalam game ini. Setiap momennya selalu mengundang teriak semangat dan adegan tersebut akan selalu terngiang-ngiang di kepalamu.
Aspek Teknis dan Estetik
Satu hal Yang selalu membuat saya kagum sekaligus sulit untuk percaya adalah engine game yang digunakan untuk membuat game ini adalah Source. Ya, engine yang sudah agak tua dan juga digunakan untuk membuat Counter Strike: Global Offensive ini telah berhasil diotak-atik oleh Respawn sehingga menjadi alat untuk membuat game epik ini.Kudos untuk Respawn!
Mekanisme selama permainan seperti menembak, mengisi ulang senjata ataupun mengarahkan senjata menggunakan pisir terasa sangat responsif dan lancar. Hal ini sangat penting dalam permainan multiplayer kompetitif. Timing sangat mempengaruhi siapa yang hidup atau yang mati.
Keputusan Respawn untuk membatasi satu pertempuran berisi 6 pilot melawan 6 pilot saya rasa sangatlah bijak. Dengan adanya NPC serta AI dari Titan yang kamu tinggal, pertempuran terasa hidup dan adil.
Juga, tidak seperti FPS pada umumnya yang selalu menekankan sudut pandang secara horizontal,game ini sangat menyarankan para pemainnya untuk mengarahkan pandangan ke atas dan bawah karena musuh bisa saja muncul di bangunan tinggi ataupun tersembunyi di gorong-gorong bawah tanah.
Mode permainan sebenarnya cukup standar seperti Attrition (Team Deathmatch), Capture the Flagdan Hardpoint (Domination). Mode yang berbeda dari FPS lain adalah Pilot Hunter dan Last Titan Standing. Dalam Pilot Hunter, kamu harus membunuh pilot demi mengumpulkan poin sedangkan dalam Last Titan Standing, tim dengan Titan yang masih utuh yang akan memenangkan pertempuran. Saya sarankan Hardpoint untuk pengalaman bermain paling maksimal.
Ada satu hal yang menurut saya kurang bisa dimanfaatkan dengan baik dalam gameplay Titanfall. Hal tersebut adalah burn cards. Burn cards awalnya muncul sebagai booster untuk memberikan bonus bagi para pilot supaya permainan menjadi lebih dinamis lagi. Namun sayangnya, batasan untuk menggunakan 3 burn cards yang bisa habis dalam satu pertempuran membuat fitur ini tidak terlalu sering dipakai dan malah terlupakan.
Visual yang disajikan dalam game ini terlihat luar biasa. Memang, meski dalam beberapa bagian seperti animasi wajah dan detail tekstur belum sehebat game buatan Crytek ataupun Naughty Dog,Titanfall bisa menghadirkan tampilan visual yang secara estetik enak dipandang, meskipun game ini dibangun dengan sebuah engine game yang cukup lama. Desain-desain yang diperlihatkan dalam game ini juga nampak kuat. Tampilan para pilot dengan baju tempur, senjata maupun para Titan nampak kuat dan futuristik sekaligus terasa tidak begitu jauh dari zaman yang kita tinggali sekarang. Rasanya tidak ada desain yang terasa di luar konteks keseluruhan desain permainan.
Begitu pula yang dirasakan pada bagian-bagian lingkungan map yang kamu jelajahi. Meskipun hampir seluruh map yang ada memiliki daerah yang besar, detail-detail kecil yang diberikan nampak jelas dan memberikan cerita tersendiri dari map tempat kamu bertempur.
Kustomisasi Sederhana Namun Sangat Mengundang
Dalam Titanfall, kamu bisa memilih satu diantara dua kubu yang ada yaitu IMC dan Militia. Tidak ada perbedaan yang berarti ketika kamu memilih salah satu dari dua kubu tersebut kecuali perbedaan kostum yang dikenakan pilot. Selain itu ketika kamu mengganti jenis senjata utama yang kamu bawa, maka kostum kamu juga akan berubah meski hanya terbatas tiga kostum saja.
Selain pilot, sudah pasti Titan yang ada merupakan daya tarik paling utama dalam Titanfall. Kamu bisa memilih salah satu dari beberapa jenis Titan yang bisa kamu panggil nanti dalam pertempuran, namun jika kamu hendak menggunakan Titan selain yang tipe standar, kamu harus mencapai level tertentu dalam game ini. Hal itu juga berlaku untuk pemilihan senjata, sedangkan untuk perlengkapan tambahan senjata, kamu harus menyelesaikan sejumlah tantangan tertentu yang telah disediakan.
Perlengkapan dan kemampuan yang bisa dibawa oleh para pilot juga cukup beragam. Untuk awal, pilot yang kamu gunakan bisa menggunakan cloak untuk menghilang. Kemampuan ini cukup berguna untuk lolos dari pantauan musuh, namun tidak sepenuhnya membuatmu menghilang. Dengan adanya kemampuan-kemampuan semacam ini kamu diberikan pilihan taktis yang bisa mempengaruhi bagaimana kamu berkontribusi buat timmu.
Cerita Yang Mudah Terlupakan
Dalam mode campaign, masing-masing kubu memiliki ceritanya sendiri yang berbentuk briefingsebelum pertempuran dan juga berupa transmisi ketika permainan berlangsung. Sayangnya cerita yang disuguhi dalam Titanfall tidak disajikan secara jelas dan kesannya lemah apalagi ketika permainan berlangsung. Para pilot sudah terlanjur sibuk membunuh satu dengan yang lain sehingga transmisi dari radio tidak terlalu diperhatikan. Saya sendiri tidak terlalu memperdulikan soal cerita dalam game ini karena saya merasa bahwa menag pengalaman multiplayer adalah hal yang lebih difokuskan dalam Titanfall.
Pricing
Titanfall dijual seharga Rp 520.000 dalam bentuk fisik untuk PC dan Rp 620.000 untuk Xbox One. Sedangkan dari Origin, kamu bisa mendapatkan game ini dengan harga $64.90 SGD (Rp 585.000) dan $89.90 SGD (Rp 810.000) untuk versi deluxe digital yang termasuk season pass. Saya rekomendasikan untuk beli versi fisik saja mengingat ukuran game ini hampir sama besarnya dengan ukuran raksasa para Titan.
Verdict
Kesimpulannya, Titanfall sangatlah luar biasa. Menawarkan momen-momen istimewa selama pertempuran adalah satu dari beberapa hal yang Titanfall bisa lakukan dengan baik meskipun masih kekurangan di bagian cerita. Game ini juga sangat newbie friendly, jadi bagi kamu yang masih baru dalam dunia FPS, kamu tidak perlu khawatir akan diserbu musuh-musuhmu. Jadi, kamu tidak punya banyak alasan untuk melewatkan game luar biasa ini begitu saja.
0 komentar:
Posting Komentar